KOTA BANDUNG,- Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Jawa Barat Ono Surono menegaskan komitmennya untuk berkonsentrasi dalam proses regenerasi atlet.
Salah satu langkah yang diambil Pordasi Jabar, ialah mengenalkan olahraga berkuda di sejumlah pondok pesantren di Jawa Barat.
Lewat nota kesepahaman yang sudah ditandatangi langsung bersama Forum Pondok Pesantren Jawa Barat pada Selasa, 7 Mei 2024 di Basement BPR Al-Masoem, Ujung Berung, Kota Bandung, Pordasi Jabar bertekad untuk meningkatkan kualitas para atlet termasuk kuda andalan.
“Kerjasama dengan Forum Pondok Pesantren Jabar ini bagian dari pembinaan. Sebab cukup banyak bibit atlet yang lahir dari pondok Pesantren,” kata Ono usai kegiatan.
Ono juga mendorong pesantren yang belum mempunyai kegiatan berkuda untuk melakukan pengenalan.
“Bagaimana Pordasi Jabar untuk bisa masuk Pesantren, bagaimana memperkenalkan, bagaimana berkuda dan sebagainya. Saya yakin mereka butuh juga pendamping dari Pordasi,” bebernya.
Rencananya, kata dia, Pordasi Jawa Barat akan mengembangkan potensi atlet di nomor Horse Back Archery (HBA) dan Equestrian untuk masa depan olahraga berkuda Jawa Barat.
Ono sadar, potensi berkuda di Jawa Barat sangatlah besar dengan kesuksesan di ajang PON 2016 lalu.
Oleh karenanya, hal itu harus terus dijaga, apalagi cabang olahraga berkuda di Jawa Barat juga mampu menjaga eksistensinya saat tampil di sejumlah ajang level nasional seperti yang sempat digelar oleh PB Pordasi.
“Kami juga akan membahas pembahasan tindak lanjut program yang telah tersusun pada saat Musda kemarin, sehingga kita punya harapan, kita Pordasi Jawa Barat harus juga memberikan kontribusi yang besar kepada Jawa Barat baik dalam agenda yang skala nasional yang nanti kita akan menghadapi PON dan juga kejuaraan-kejuaraan yang dilaksanakan oleh PB Pordasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, cabang olahraga berkuda cukup familiar di beberapa pondok pesantren di Jawa Barat.
Terlebih olahraga ini juga sangat kental dengan ajaran Rasulullah, terutama Horse Back Archery atau berkuda sambil memanah.
Hanya saja meski sudah sangat familiar, Pordasi Jabar memiliki tanggung jawab lebih agar proses regenerasi bisa berjalan dengan baik dan memunculkan atlet-atlet berkarakter.
Sehingga Pordasi Jawa Barat memilih untuk memulai konsentrasinya di lingkungan pesantren.
“Ada salah satu cabang di berkuda itu ada HBA, Horseback Archery, itu kan olahraga memanah berkuda dan ini merupakan sebuah olahraga yang merupakan sunnah Rasulullah, karena Rasulullah juga dahulu melakukan seperti itu. Dan ini dilakukan di hampir seluruh pondok pesantren, baik di Jawa Barat maupun di Indonesia. Tentunya menjadi harapan kita karena banyak muncul atlet atlet dari pondok pesantren,” tambahnya.
Tak hanya menjaga regenerasi para atlenya saja, Pengprov Pordasi Jabar juga akan menjaga kuda-kuda berkualitas yang sudah menjadi bagian dari tim Jawa Barat.
Ia berharap langkah Pordasi Jawa Barat bisa didukung oleh banyak pihak demi memenuhi target juara umum di PON XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara.
“Kita sudah beberapa kali rapat dengan KONI dan berbagai macam cabang olahraga berkuda, nanti kita akan inventarisir kuda dan atletnya. Karena biasalah di dunia olahraga kan selain transfer pemain juga terjadi transfer kuda pun terjadi. Intinya kita juga perlu dukungan dari Pemprov Jawa Barat dari KONI Jawa Barat, bagaimana memastikan kuda-kuda terbaik Jawa Barat ini juga tidak bisa pindah, naturalisasi ke wilayah lain, ya kudanya dan juga atletnya. Ya tadi kita akan terus diskusi dengan KONI Jawa Barat untuk memastikan ya tadi Jabar Hatrick, Pordasi juga hattrick juga,” tandasnya. (*)